Selasa, 21 Februari 2017

Wisata Alam Taman Purbakala Gojeng

Nama Kelompok 
 
Fitriani Nur Rahmadani Irwan
 Nur Hasana
 Nur Azkiya
 Munasira


PENDAHULUAN
Mengapa potensi wisata yang dipilih layak dikunjungi?
  Potensi wisata ini layak dikunjungi karena potensi wisata ini memiliki banyak artefak dan benda benda bersejarah serta puncaknya memiliki pemandangan yang indah
Apa yang menjadi daya tariknya?
  Daya tarik utama potensi wisata ini adalah kita bisa berwisata dan menambah wawasan jika kita berkunjung di tempat ini.

ULASAN

 Salah satu objek wisata yang dimiliki Sinjai adalah Taman Purbakala Batu Pake Gojeng yang menyimpan banyak artefak dan ekofak peninggalan zaman batu. Bagi masyarakat Sinjai, situs purbakala ini tentu tak asing lagi. Berada di atas bukit dengan ketinggian 125 meter dari permukaan laut. Sebuah taman yang dipenuhi dengan pepohonan yang rindang sehingga menjadikan tempat ini nyaman untuk bersantai sembari menikmati semilir angin sepoi-sepoi. Saban hari menjelang sore selalu ramai dikunjungi baik oleh masyarakat setempat atau wisatawan yang datang dari jauh untuk mengunjungi destinasi andalan dari Sinjai.  Taman purbakala ini terbilang unik karena mengandung nilai sejarah yang sudah berumur ribuan tahun.

Konon dahulu kala, Taman Purbakala Batu Pake Gojeng ini merupakan tempat pelaksanaan ritual-ritual kerajaan di Sinjai. Dan juga sewaktu Sinjai masih lautan, Gojeng adalah sebuah daratan dan menjadi peradaban  purbakala. Nah di puncaknya itu terdapat Batu Pake. Dinamakan Batu Pake karena bentuknya seperti sebuah meja besar yang dikelilingi tempat duduk yang terbuat dari batu. Dalam bahasa bugis Batu Pake mempunyai arti batu yang dipahat sedangkan bahasa latinnya dikenal dengan nama sarchophagus. Gojeng adalah nama lokasi batu pahat ini ditemukan. Terletak di Kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara.

Keunikan lain yang dimiliki, di bawah batu pake terdapat kuburan batu. Pada tahun 1982 silam, diadakan penggalian di lokasi ini. Dan tim penggali menemukan benda cagar budaya yang diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Ming seperti keramik, fosil kayu dan peti mayat. Konon katanya Sarchophagus yang terdapat di Gojeng dibuat oleh Andi Baso Batu Pake. Setelah meninggal, Andi Baso dimakamkan di Puncak Gojeng. Istri dan tujuh pelayannya juga dikebumikan di Gojeng. Kuburan mereka berada di atas bukit yang dikelilingi oleh pagar kawat.

Tak hanya kaya akan nilai sejarah pun pemandangan sekitarnya menarik untuk dijadikan obyek fotografi. Karena berada di ketinggian, maka pemandangan kota Sinjai terlihat dengan jelas dan sejauh mata memandang dapat menyaksikan eksostisme gugusan Pulau Sembilan dengan jejeran hutan bakau Tongke-Tongke yang rimbun. Sungguh pemandangan yang disajikan sangat memanjakan mata. Untuk sampai ke puncak, kita harus melewati beberapa anak tangga yang konon ceritanya berubah-ubah jumlahnya.

Tak dapat dipungkiri, setiap ada tempat yang dikeramatkan, tentunya tak jauh-jauh dari aura mistik karena menarik mahluk astral untuk mendiaminya. Pun di Taman Purbakala Batu Pake Gojeng ini. Banyak mitos yang berkembang. Salah satu mitos yang dipercaya hingga kini adalah dahulu kala di puncak Gojeng, seorang pemuda berjanji kepada kekasihnya untuk datang melamar 40 hari kemudian.  Lalu sang putri mengambil daun beringin sebanyak 40 helai sebagai penanda. Setelah sang pemuda pergi, hari berganti hari hingga 40 hari dan daun penanda itu mengering. Sang pemuda tak kunjung datang. Bersedih dan kecewalah sang putri hingga akhirnya bersumpah di Puncak Gojeng "Siapapun yang memadu kasih di sini maka hubungannya tidak akan pernah langgeng"

Berdasarkan cerita tersebut banyak orang yang percaya akan mitos itu. Menurut kepercayaan orang-orang, setiap pengunjung yang datang dengan pasangannya memadu kasih maka sepulang dari tempat ini bisa membuat hubungannya renggang. Ada-ada saja penyebabnya sehingga retaknya hubungannya setelah mengunjungi Bukit Gojeng. Kemudian beberapa mitos mengatakan bahwa barang siapa yang pedekate di Bukit Gojeng dan cintanya diterima maka hubungannya justru akan langgeng. Nah lho…bingung kan? Beberapa orang membenarkan kedua mitos tersebut karena pernah mengalaminya sendiri.  Dengan semua cerita tersebut menjadi daya tarik tersendiri dari Batu Pake Gojeng. Sehingga banyak yang penasaran dan ingin membuktikannya sendiri.

 Di belakang batu  plakat peresmian Taman Purbakala itu terdapat pintu untuk masuk ke ruangan bawah tanah. Ruangannya sempit tetapi jika berada di dalamnya akan terlihat luas sejauh mata memandang. Dijaga oleh perempuan yang sangat cantik. Tidak semua mata telanjang dapat melihat perempuan cantik ini. Di dalam ruangan tersebut terdapat benda-benda peninggalan Dinasti Ming. “Saya pernah ke situ dan melihat benda-benda peninggalan tsb dan sebuah Al-Quran yang berukuran sekira 2 meter dengan tulisan tangan. Al -Quran yang sama hanya ada di Turki” ujar Akbar.  Sekarang ini, benda-benda peninggalan Batu Pake Gojeng sudah disimpan di Balai Purbakala Makassar.

Taman Purbakala Batu Pake Gojeng adalah saksi sejarah bahwa Sinjai pernah ada di peradaban zaman batu hingga ke zaman modern. Bisa jadi jika digali lebih dalam akan banyak menemukan batu-batu yang lagi trend sekarang ini.

 Berikut adalah foto foto Objek wisata Taman Purbakala Gojeng





SIMPULAN
Wisata sejarah yang satu ini sangat bermanfaat sebagai alat edukasi karena berisi banyak sekali peninggalan sejarah yang bisa dipelajari asal usulnya.

SARAN
Agar salah satu cagar budaya ini tidak punah, maka diharapkan bagi para pengunjung agar tidak mengotori situs sejarah di kabupaten Sinjai ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar